Setelah 100 Tahun Hilang, Patung-patung Batu Gerbang Gwanghwamun yang Dirusak oleh Pendudukan Jepang di kembalikan.

Pada tanggal 29 Agustus, Badan Warisan Budaya Korea mengumumkan bahwa dua patung batu yang merupakan bagian dari gerbang batu Gwanghwamun, yang rusak oleh pendudukan Jepang pada tahun 1920-an, telah didonasikan oleh keluarga almarhum Lee Kun-hee, mantan Ketua Samsung Group.

Patung-patung batu yang didonasikan ini dulunya ditempatkan di depan pagar gerbang batu Gwanghwamun yang dibangun secara luas oleh Raja Gojong pada sekitar tahun 1865, saat ia membangun Istana Gyeongbok. Gambar-gambar dari tahun 1910-an menunjukkan dua patung hewan yang panjang di depan anak tangga depan pagar gerbang batu Gwanghwamun.

Pada tahun 1923, selama masa pendudukan Jepang, Gwanghwamun mengalami kerusakan karena pembangunan rel kereta api dan perbaikan jalan. Pada tahun 1927, akhirnya Gwanghwamun dirobohkan dan dipindahkan. Selama proses ini, nasib pagar gerbang batu Gwanghwamun menjadi misterius.

Pada bulan April lalu, Badan Warisan Budaya Korea menerima laporan bahwa patung-patung batu yang diduga adalah bagian dari gerbang batu Gwanghwamun berada di taman luar ruangan Museum Seni Ho-am di Yongin, Provinsi Gyeonggi. Pada saat yang sama, penelitian penggalian arkeologi di sekitar Gwanghwamun telah mengkonfirmasi bentuk, ukuran, langkah-langkah, dan area jalan yang dulu ada.

Hasil penyelidikan terhadap patung-patung batu ini menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari pagar gerbang batu Gwanghwamun. Bentuk, ukuran, dan gaya patung ini sesuai dengan gambar-gambar lama pagar gerbang batu Gwanghwamun. Spesialis dari Badan Warisan Budaya Korea, Kim Min-gyu, mengungkapkan bahwa patung-patung ini menampilkan gambaran seekor naga dengan satu tanduk, mirip dengan patung-patung hewan yang dulu ada di anak tangga selatan Paviliun Geunjeongjeon di dalam Istana Gyeongbok.

Pada catatan pembangunan Istana Gyeongbok yang disebut "Gyeongbokgung Yeonggeon Ilgi," tidak ada catatan tentang pagar gerbang batu Gwanghwamun atau patung-patung hewan ini, yang mengindikasikan kemungkinan bahwa mereka mungkin dibuat dengan jarak waktu yang berbeda. Pada awalnya, patung-patung ini mungkin diletakkan di bagian atas tangga di tengah pagar batu Gwanghwamun dan kemudian dipindahkan ke depan pagar.

Ketika Badan Warisan Budaya Korea mengkomunikasikan pandangan bahwa patung-patung ini adalah bagian dari pagar gerbang batu Gwanghwamun, keluarga Lee mengirimkan surat niatan untuk mendonasikannya kepada negara. Keluarga Lee Kun-hee sebelumnya telah mendonasikan lebih dari 23.000 karya seni, termasuk 60 harta budaya nasional dan harta berharga yang ditetapkan oleh negara pada tahun 2021.

Dengan ini, proyek restorasi pagar batu Gwanghwamun yang akan diumumkan pada bulan Oktober mendapatkan dorongan baru. Choi Eun-kyung, Kepala Bagian Restorasi dan Pemeliharaan Badan Warisan Budaya Korea, menyatakan bahwa dengan patung-patung ini dan pagar gerbang batu yang sesuai, Gwanghwamun dapat mengembalikan penampilan aslinya. Badan Warisan Budaya Korea juga berencana untuk mengganti papan nama Gwanghwamun yang baru, yang telah mereka persiapkan sebelumnya, selama acara peresmian restorasi pada bulan Oktober.

Sumber : Media Link